Pola Tabuhan
Karakteristik yang paling menonjol – dan jarang ditemukan pada
ensambel gamelan lain – dari musik Degung adalah pola tabuhan bonangnya
yang menggunakan teknik gumekan. Pola tabuhan bonang inilah yang mewakili ekspresi melodi utama
musik instrumental Degung seperti permainan piano pada musik klasik
Barat. Ketrampilan kedua tangan pemain bonang memegang peranan yang
penting sebagai ‘komando’ pada orkestra ini.
Pada gamelan pelog/salendro pola tabuhan bonang dan rincik menggunakan teknik dikemprang atau dicaruk. Namun
teknik dicaruk lebih sering digunakan pada pola tabuhan saron I dan
saron II. Jadi, perlu digarisbawahi bahwa apabila kita menemukan pola
tabuhan bonang yang dikemprang ataupun peking dan saron yang dicaruk
pada lagu Degung, sesungguhnya hal itu adalah pengaruh dari jenis
kesenian lain yang menggunakan gamelan pelog/salendro, seperti: kiliningan, ketuk tiluan, dan jaipongan.
Teknik gumekan bonang inilah yang menjadi ciri khas lagu-lagu Degung
sekaligus yang membedakannya dengan teknik kemprangan atau carukan pada
lagu-lagu kiliningan, ketuk tiluan, dan jaipongan. Degung adalah
orkestra yang berbentuk instrumental dengan bonang sebagai ‘induk’nya, sementara kiliningan, ketuk tiluan, dan jaipongan musik pengiring untuk sekar atau tarian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar